Jurnalsidik.com, Anambas – Seorang pengendara sepeda motor, Riandi warga desa Bukit Padi mengalami kecelakaan, akibat menabrak seekor sapi yang berkeliaran di jalan menuju Kecamatan Jemaja Timur, pada malam hari
Peristiwa itu terjadi pada pukul 02.00 WIB dini hari. Saat itu Riandi sedang mengendarai sepeda motor matic, dalam perjalanan dari Letung menuju pulang ke rumahnya di desa Bukit Padi, Kamis (21/11/2024).
Namun seekor sapi mendadak muncul melintas jalan, sehingga Riandi seketika kaget dan akhirnya menabrak Sapi nekat tersebut, hingga terjatuh.
“Saat itu memang ada beberapa ekor sapi di jalan Mampok, di sekitaran rumah bang Ronal. Tapi ketika sapi-sapi tersebut melihat sinar lampu motor saya dari kejauhan, para sapi para lari ke pinggir jalan. Tapi anehnya, ada seekor sapi yang tiba-tiba melompat dari dalam pagar dan berlari menuju ke arah saya.”terang Riandi menceritakan keanehan peristiwa di malam itu.
Lanjut Riandi mengatakan dirinya mengerem mendadak, sehingga tidak terpelanting akibat tabrakan dengan sapi, namun dirinya terjatuh dan mengalami cedera di beberapa bagian tubuh. Usai kecelakaan, dirinya lantas menuju Rumah Sakit Umum Jemaja di desa Batu Berapit untuk mendapatkan penanganan medis.
“Saya mengalami luka di beberapa bagian, yang sedikit parah itu di bagian tumit dan jari, dan motor saya juga rusak, ” Jelas Riandi.
Menurut Riandi, kecelakaan disebabkan sapi yang berkeliaran sudah sering terjadi, dan sapi sapi tersebut menjadi meresahkan pengendara sepeda motor. Sapi-sapi yang berkeliaran di jalan bukan hanya di desa Mampok, tapi juga di Kampung Dapit dan di tikungan menuju desa Ulu Maras.
Riandi berharap Pemerintah Desa dan Kecamatan segera mengambil langkah dan melakukan kordinasi dengan pemilik sapi, agar tidak meresahkan warga dan bertambahnya korban kecelakaan.
“Pemerintah desa dan Kecamatan harus bersikap tegas terhadap pemilik sapi, agar mereka menjaga sapinya dengan baik dan kandang yang belum sempurna ya diperbaiki lah. Agar tidak ada yang dirugikan,”harap Riandi.
Riandi berharap, dengan adanya aturan, maka para peternak yang tidak mengikuti aturan, dapat dikenakan sangsi tegas oleh Pemerintah Desa dan Kecamatan. Tindakan ini penting, demi mencegah timbulnya korban – korban selanjutnya.
“Sudah banyak korban selama ini, tapi belum ada tindakan tegas dari pihak desa maupun kecamatan, kepada pemilik sapi. Jika tidak ditertibkan, tidak menutup kemungkinan warga akan main hakim sendiri. Bila hal itu terjadi, tentunya pemilik sapi yang akan dirugikan “Pungkasnya. (Bg)
383