Budayawan Melayu Harapkan Soerya Respationo Jadi Gubernur Kepri
Kepri – Raja Malik Hamzah budayawan Kepulauan Riau dan Zuriat raja-raja dari pulau Penyengat sekali lagi memberikan pendapatnya tentang Pilkada Gubenur dan wakil Gubenur kepulauan Riau 2020.
Berdasarkan pengalamannya sebagai penggiat dan informan kebudayaan Melayu. Beliau mengetuai Yayasan Kebudayaan Inderasakti Pulau Penyengat, sebuah institusi yang berperan menyelamatkan warisan intelektual Melayu dalam bentuk ratusan Manuskrip dan naskah kuno, juga sebagai lembaga informasi Kebudayaan.
“Ya, kami menyelamatkan dan menyimpan ratusan khazanah intelektual melayu yaitu naskah kuno dari berbagai disiplin ilmu, seperti naskah bidang sejarah, agama, bahasa, kesusasteraan, perobatan, astronomi, politik dan pemerintahan juga ilmu sexual melayu dan bidang-bidang lainnya. Termasuk karya-karya Raja Ali Haji. Naskah tersebut sudah berumur ratusan tahun.” Ungkap Raja Malik.
Dari sumber dan rujukan lama itulah ditambah lagi buku-buku terkini tentang kebudayaan Melayu beliau memberikan informasi kepada siapa saja yang menginginkannya.
“Sampai saat ini tercatat lebih dari 200 orang yang kita bantu penelitiannya tentang alam dan pengetahuan melayu yang sudah mendapatkan gelar kesarjanaan S1 sampai jenjang Doktor baik dalam maupun dari luar negeri.” kata Raja Malik.
Tokoh yang pernah mendapat Anugerah Kebudayaan Indonesia dari Pemerintah pusat ini juga memberikan pendapatnya tentang Pilkada Gubenur dan Wakil Provinsi Kepulauan Riau tahun 2020.
Menurut Raja Malik dari tiga pasangan calon yang menjadi kontestan Pilkada saat ini pasangan Soerya Respationo dan Iman Sutiawan lebih menaruh perhatian pada pembangunan kebudayaan. Ini nampak dari visi misi mereka dan antusias ketika berdiskusi dan menyikapi perkara budaya, bahkan pergi berziarah ke tapak-tapak sejarah melayu yang ada di kepulauan Riau yang selama ini terabaikan disela-sela kesibukan mereka.
“Yang membuat saya terkesan pada Pak Soerya Respationo yaitu kepedulian dan kerja nyata beliau dalam memberikan laluan yang lebih pada bidang kebudayaan khususnya Melayu.” Tambahnya
Masih segar diingatan kami ketika beliau berjuang memisahkan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau menjadi Dinas sendiri terlepas dari Dinas Pariwisata. Juga kita tidak lupa bagaimana Pak Soerya ketika menjabat sebagai wakil Gubenur Kepulauan Riau ‘’bertungkus lumus berhempas pulas’’ berjuang mengembalikan Pulau Berhala menjadi bagian Provinsi Kepulauan Riau setelah lama di klaim dan masuk wilayah Provinsi Jambi.
Beliau juga, tambah raja malik, sering berucap dalam pidatonya diberbagai majelis menyatakan bahwa slogan ‘’Tak Melayu Hilang di Bumi’’ haruslah ditindak lanjuti dan ditumbuh kembangkan melalui konsep yang jelas pada pembinaan budaya, kerja yang terus menerus dan terukur serta pembiayaan yang cukup pada upaya memartabatkan budaya Melayu itu sendiri.
“Saya sangat berharap pada pemimpin yang mempunyai pemikiran seperti ini yang akan membawa kemajuan pada dunia kebudayaan. Besar harapan kami untuk Pak Soerya Respationo dan Iman Sutiawan menjadi teraju dan pemimpin di bumi Segantang Lada ini.” Harapnya.
Raja Malik yang pernah terlibat langsung pada kerja pengusulan Raja Ali Haji dan Sultan Mahmud Ri’ayat Syah menjadi Pahlawan Nasional mengajak masyarakat bersama-sama berjuang dan berdoa untuk tujuan yang mulia ini. Insya Allah. (***)
1525