Diduga Karena Malu, Pria di Siantan, Anambas Nekad Gantung Diri

Shares

Jurnalsidik.com, Anambas,- Seorang pria ditemukan dalam keadaan gantung diri di tiang plafon rumah, Rabu(28/8/2024).

Diketahui pria bernama Fendi (23) beralamat di jalan Sungai Sugi, Kelurahan/Desa Tarempa Kecamatan Siantan Kabupaten kepulauan Anambas ditemukan di rumahnya dalam keadaan sudah tidak bernyawa oleh ibu kandungnya

Mengenai kejadian ini, Kapolsek Siantan Iptu Sutomo mengatakan
kronologis kejadiannya bermula dari bapak korban yang menunggu anaknya (Fendi) yang sudah sekian lama tidak kelihatan dan tidak keluar kamar.

Kemudian bapak korban memanggil Melisa (ibu korban) dan menyuruh untuk mengecek di rumahnya, tenyata korban dilihat ibunya sudah dalam kondisi tergantung di tiang Plafon rumah dengan seutas tali.

Setelah melihat kondisi anaknya tergantung, ibu korban langsung memanggil tetangganya bernama si hendi agar menolong ibu korban.

Lanjut Kapolsek Siantan mengatakan, dikarenakan keluarga korban tali tersebut dipotong. Mestinya menurut kepolisian, tali yang menjerat leher si korban semestinya tidak jangan dipotong dahulu sampai pihak aparat kepolisian di lokasi kejadian.

“Sekira pukul 12:50 wib kami mendapat laporan melalui telepon, dan Kanit Reskrim datang ke rumah korban, ditemukan korban dalam keadaan terbaring dan telentang dilantai, dengan keadaan tali sudah terpotong.”ungkap Iptu Sutomo.

Untuk motif kejadiannya ini, pihak kepolisian sedang melakukan koordinasi dan untuk melakukan visum.

“Kalau visum dari luar sudah jelas A1 dia gantung diri, dalam artian dia gantung diri dengan tanda tanda lidahnya tergigit udah itu jeratan tali di lehernya keluar air mani dan kotoran.”terangnya.

Sedangkan untuk alasan korban melakukan gantung diri, apakah faktor ekonomi atau faktor penyiksaan. Kapolsek Siantan Iptu Sutomo mengungkapkan, pihaknya menemukan 2 buah surat wasiat dari korban.

“intinya di situ dia merasa malu orang tuanya selama ini mempraktekan sebagai dukun,”ujar iptu Sutomo.

BACA YANG LAIN JUGA :   Lomba Pawai Takbir Idul Adha 1445 H di Anambas, Menjadi Wadah Syiar Islam

“Maka pesan di situ, korban meminta maaf kepada ibu dan ayahnya, dosa adek selama ini sebelum saya pergi ini minta tolonglah bapak jangan praktek dukun lagi.itulah surat wasiat dengan berbahasa melayu.”terang Sutomo.

Sementara itu Kasat reskrim juga menyampaikan bahwa hari ini RT dan kedua orang tuanya akan dipanggil dan dimintai keterangan.

“Karna kedua orang tuanya lagi dalam keadaan berduka, mungkin tergantung waktu kita mintain keterangan Sementara RT sudah di Polres kabupaten Anambas.”ungkapnya.

Saat ini jenazah korban berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarempa Kabupaten Kepulauan Anambas untuk di visum tim dokter.

Sampai saat berita ini ditayangkan kedua orang tua mayat masih di Polres kepulauan Anambas untuk dimintai keterangan. (Agus)

1667

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *