Kiprah Soerya Respationo Pertahankan Status Pulau Berhala

Shares

Jurnalsidik.com, Lingga – Sosok Soerya Respationo memang sudah tak asing lagi bagi masyarakat Kepulauan Riau. Mantan Wakil Gubernur Kepri periode 2010-2015 ini dikenal tegas dan konsisten serta memiliki prestasi baik pada masa kepemimpinannya.

Salah satu prestasi Mantan Wakil Gubernur Kepri periode 2010-2015, Soerya Respationo yang saat ini maju sebagai Calon Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) nomor urut 1 yaitu perannya dalam mempertahankan Status Pulau Berhala tetap menjadi bagian dari Provinsi Kepri.

Ketika kunjungannya di Kab. Lingga, Kamis (5/11). Soerya Respationo dikejutkan oleh seorang wanita yang menemui dirinya dan menunjukkan foto ketika dirinya memperjuangkan pulau Berhala agar tetap masuk dalam wilayah Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri.

“Ini foto lama saya setelah beberapa hari putusan MA. Saat itu sengketa kepemilikan pulau Berhala antara Provinsi Kepri dan Provinsi Jambi sempat berlarut-larut. Alhamdulillah berkat perjuangan seluruh masyarakat dan pemerintah, akhirnya tahun 2012 pulau Berhala tetap dinyatakan sebagai bagian dari Kepri.” Ungkap Soerya.

Dalam foto yang menampilkan Soerya menggunakan seragam dinas pemprov kepri itu tercantum tanda tangan dan tanggal 26 Februari 2012 yang menandakan kehadiran Soerya ke pulau Berhala setelah beberapa hari keluarnya putusan Mahkamah Agung (MA). Dan hari ini pun foto itu kembali ditandatangani oleh Soerya.

Kala awal mula terjadinya sengketa kepemilikan pulau Berhala, Soerya Respationo merupakan salah satu tokoh Kepri yang berani menyatakan dengan tegas bahwa peraturan menteri yang menyatakan Pulau Berhala menjadi bagian dari Provinsi Jambi adalah cacat hukum.

“Kita sudah memperjuangkan dan menang. Jadi pembangunan ekonomi masyarakat di pulau Berhala harus dimaksimalkan. Jangan ada lagi masyarakat Kepri yang merasa ditinggalkan pemerintah,” ujar Soerya.

BACA YANG LAIN JUGA :   Fathurrahman Menyambangi Pemukiman Desa Landak untuk Bertemu Langsung Warga

Pulau berhala memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Pasir putihnya begitu indah dengan panorama bebatuan besar menghiasi sepanjang bibir pantai menambah nilai eksotisme sebagai kawasan pariwisata.

“Potensi perikanan juga potensial dikembangkan karena mayoritas masyarakatnya nelayan. Bisa dikembangkan budidaya ikan selain membantu nelayan untuk memaksimalkan tangkapan ikan dengan modernisasi. Termaksud menghadirkan investor untuk pengalengan ikan,” terang Soerya. (***)

551

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *