Jurnalsidik.com, Anambas – Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan Anambas, Tony Karnain melakukan Sosialisasi Program “Merdeka Mengajar”, bertempat di Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) 001 Jemaja, Kamis (30/05/2024).
Kepada Jurnalsidik.com Tony membeberkan tujuan kegiatan sosialisasi ini, untuk menggali potensi setiap program. Menurut Tony, sejauh ini masih banyak program yang belum memiliki progres ke arah peningkatan atau dinilai jauh dari kata maju.
Kegiatan ini bersifat sebagai Program pendampingan, Monitoring dan Evaluasi terkait dengan program Kebijakan Merdeka Mengajar. Secara umum mencakup program yang berkaitan dengan masa transisi siswa PAUD menuju tingkat SD. Termasuk terkait tim Penanganan Pencegahan Kekerasan serta Pendidikan, serta gerakan Sekolah Sehat, salah satunya cara mencuci tangan dengan benar, ada Komunitas Belajar dan yang terakhir termasuklah mengenai Penerimaan Siswa Baru.
“Jika tidak kita lakukan pendampingan, kita tidak akan pernah tau sejauh mana progres yang sudah mereka kerjakan dari program ini, ” Jelas Tony
Oleh karena itu, Platform Merdeka Mengajar (PMM) dibangun salah satunya untuk menunjang penerapan Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, maupun pemahaman dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.
Peserta kegiatan yang mengikuti sosialisasi, kata Tony, pihaknya sengaja menyatukan Tiga Kecamatan yang ada di Pulau Jemaja dijadikan satu titik kumpul mengikuti sosialisasi, jikalau dilaksanak berdasarkan per Kecamatan tentu akan memakan waktu.
“Jadi untuk mempermudah dan untuk lebih mengoptimalkan waktu, makanya sengaja mereka kita kumpulkan dalam satu titik, agar kita bisa mempersingkat waktu dalam menyampaikan materi pembelajaran, jika tidak dikumpulkan dalam satu tempat dan kita harus berkunjung per kecamatan tentu akan memakan waktu,”paparnya.
Dikatakan Tony bahwa dalam kegiatan kali ini pihaknya hanya mengundang para tim kordinator perwakilan dari tiap-tiap sekolah.
“Kami sengaja tidak mengundang Kepala Sekolah dalam kegiatan ini, jika kepsek kita undang, tentu mereka ini sungkan untuk menyampaikan kendala-kendala yang terjadi di lapang selama ini, tidak mungkin juga mereka ini mampu blak-blakan bercerita kekurangan Sekolah mereka ke Kami dihadapan Kepala Sekolah, jadi agar mereka mau bercerita, makanya yang kita undang hanya pemegang program saja,”tambah nya.
Program merdeka mengajar di Kabupaten Kepulauan Anambas merupakan hal yang baik untuk para pendidik, terutama terhadap guru yang memang ditunjuk oleh Kepala Sekolah sebagai Operator dalam menjalankan program Merdeka Mengajar.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa Program Merdeka Mengajar ini telah hadir berjalan sudah cukup lama, yakni berjalan hampir memasuki masa 3 (tiga) Tahun. Dan Anambas sendiri diakui Tony memang telah mengikuti program ini dan telah mengimplementasikan program Merdeka Mengajar sejak 2 (dua) silam.
“Dari awal terciptanya program Merdeka Mengajar ini, kita Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Anambas sudah mengikutinya, jadi ini bukan sesuatu yang asing buat guru kita, hanya saja kenapa masih ada Sekolah yang masih belum menjalankan dengan sempurna, itu karena masih banyak guru yang masih merasa malu-malu, selain itu ada juga yang beralasan karena faktor fasilitas yang belum mendukung”.
Lebih lanjut kata Tony, Sesungguhnya perkara keterbatasan Fasilitas baik sarana maupun prasarana di sekolah tidak bisa dijadikan patokan sehingga tidak menjalankan program, karena menurut Tony untuk mensukseskan program Merdeka Mengajar tidak semata-mata bergantung dengan finansial.
“Kerjakan saja semampunya dan se adanya, tidak perlu harus yang super mewah, yang terpenting itu kita harus sering meng Upload melalui media sosial seperti Facebook, Instagram atau media sosial sejenisnya. Semakin kita mengeser kegiatan di media sosial semakin baik, “Jelasnya.
Berkenaan dengan itu, kepada segenap Guru yang mengikuti program sosialisasi dan selaku orang yang telah diberikan amanah untuk menjalankan program Tony berharap agar para guru bisa menjadi contoh dengan bercerita apa adanya ke Publik sesuai situasi dan kondisi di sekolah.
“Jadi Guru itu tidak hanya cukup pintar saja, tapi harus bisa membaca situasi, terpenting adalah harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi, anak-anak tidak akan bisa maju apabila guru tidak mau termotivasi, jadi itu yang harus tumbuh dan yang saya harapkan dari mereka, ” Pungkasnya. (Red)
309