Jakarta. Jurnalsidik.com– Tradisi negatif terkadang mendominasi kepercayaan masyarakat, salah satunya kebiasaan keluhan masyarakat saat sakit acapkali dikaitkan dengan kondisi supra natural atau efek santet, padahal disebabkan lemahnya stamina akibat ketidak seimbangan pola makan dan pola hidup.
Jamu, diketahui juga menjadi bagian tradisi positif dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang perlu dikembangkan sebagai warisan budaya ilmu pengetahuan dibidang kesehatan yang layak dipercaya untuk dikonsumsi masyarakat.
Untuk itu, Ketua Koordinator Daerah/ KORDA Sumenep Madura , Jawa Timur Bapak Alfad Bakri Anshori biasa di panggil Pak Bakri sebagai anggota KARIB, berinisiatif meramu berbagai jamu, dalam berbagai kemasan, berupa kopi, kapsul, dan bubuk.
Pak Bakri memaklumi, sebagian masyarakat tidak terbiasa minum jamu. Oleh itu, dirinya berinovasi menggabungkan jamu dengan kopi sehingga rasa khas kopi di padu dengan jamu dapat konsumsi dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.
Salah satunya Kopi Jamu Shongar buatan Pak Bakri. Awalnya diramu untuk sekedar membantu kesehatan tetangga sekitarnya, namun setelah terasa manfaatnya, jamu kopi ini di konsumsi masyarakat seperti kebiasaan minum kopi. Khasiat jamu kopi ini mulai beredar ditengah masyarakat luas, bahkan sekarang menjadi kebutuhan pasar atas permintaan konsumen.
Menurut Pak Bakri, Sebagai media market atau Pemasaran yang dilakukannya tidak lagi di skala gerai /warung dan toko dalam bentuk seduhan, Tapi usahanya telah menyediakan dalam bentuk bubuk kemasan sachet.
“Kopi jamu saya ini bukan sekedar kopi biasa, tapi lebih berfungsi sebagai jamu,”terangnya, Senin, 20/4/2020.
Bila ditinjau komposisinya, Kopi Jamu buatan Pak Bakri mengandung bahan bahan herbal tanpa kimia dan tanpa efek samping. Secara manfaat, selain kopi berfungsi sebagai rileksasi, efek bahan jamunya untuk menormalkan peredaran darah dan merangsang imunitas serta menyegarkan stamina.
Komposisi herbal terdiri dari ekstrak jahe merah, porwaceng dan kulit manggis serta bahan lainnya.
Sebagai UMKM, dirinya berharap produk jamu kopinya menjadi produk andalan lokal dan mampu mengangkat citra produk lokal bersaing dengan produk dalam dan luar negeri.
Keberadaan produk Kopi Jamu Songhar ini juga diharapkan dapat mendukung perkembangan ekonomi masyarakat Sumenep dan ekonomi Indonesia.
Konsep kemandirian ekonomi yang diterapkan oleh anggota GIM Sumenep ini salah satunya adalah membangun wadah untuk meratakan produk andalan agar mampu mengisi pasar di Indonesia dan meningkatkan ekonomi anggotanya
“Nantinya bisa dijadikan produk exspor sehingga mampu bersaing produk di luar negeri ( go publik ) melalui perluasan pasar kesetiap pelosok negeri dengan meperdayakan potensi di setiap daerah melalui UMKM GIM (Gerakan Indonesia Madani). “Ungkapnya”
Mengenai pemberdayaan ekonomi, Kordinator Pusat Kepengurusan Wilayah/Propinsi yang juga anggota KARIB ( Kesatuan Rakyat Indonesia Berdikari) Yuni Setiawati SE atau Bunda Yoenett berharap ekonomi daerah Sumenep bisa berkembang mulai dari Kota, Kecamatan hingga Desa dan membantu memajukan Perekonomian masyarakat setempat dibidang sektor apapun sehingga dapat dikembangkan hasil bumi demikian juga dibidang Pendidikan,”Ujarnya kepada Jurnalsidik.com senin 20/4/2020
Penulis : Zulkarnain
472