Warga Jadi Korban Lambatnya Pelayanan Kesehatan, Kades Sunggak Minta Kadinkes Anambas Tempatkan Nakes di Pustu Sunggak
Jurnal sidik. Com, Anambas – Kepala Desa Sunggak Kecamatan Jemaja Barat Nurizal Zamri minta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kepulauan Anambas segera Menempatkan Tenaga Kesehatan Untuk Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Sunggak, itu disampai Kades saat dijumpai di Letung, Rabu (08/05/2024).
Menurut Kades, Tidak adanya petugas Kesehatan baik Perawat maupun Bidan yang di tempatkan di Desa Sunggak sangatlah dikhawatirkan, sebab Desa Sunggak berada jauh dari Pusat Kota serta jauh pula dari Puskesmas Jemaja Barat, untuk sampai ke Puskesmas jebat, masyarakat Sunggak mesti menaiki pompong (sampan laut) terlebih dahulu. Karena tuk sat ini tidak adanya jalur akses darat yang bisa ditempuh.
“Sunggak hanya ada Puskesmas Pembantu (Pustu), jadi satu-satunya yang kami harapkan hanyalah petugas kesehatan di Pustu yang merupakan upaya pertolongan pertama buat warga yang lagi sakit. nah, jika di pustu tidak ada penghuninya lalu jika ditengah malam ada warga yang tiba-tiba mendadak sakit kami harus minta pertolongan kemana? Tentu itu akan membuat susah masyarakat kami,” Terang Kades.
Lanjut Kades, sebelum nya di Desa Sunggak memiliki dua orang tenaga kesehatan, namun seiring berjalan nya waktu, ke dua-duanya tenaga kesehatan di pustu menghilang seperti raib ditelan bumi. Kades sendiri masih bingung entah apa yang menjadi penyebab hilangnya tenaga medis di desa Sunggak.
“Dulu ada dua orang pak tenaga medis yang ditempatkan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Sunggak, tapi saya tidak tau kenapa sekarang satu orang pun tak ada tenaga kesehatan yang ditugaskan di pustu, sementara yang saya tau, warga Sunggak selalu membuka diri untuk siapa saja yang di tugaskan di desa kami, ” Katanya.
Pada kesempatan itu, Kades juga bercerita terkait insiden yang sempat menimpa warganya beberapa waktu lalu, yang mana karena tidak ada pertolongan tenaga medis di desa Sunggak, akhirnya seorang pasien terpaksa dilarikan ke Letung. Dan diduga karena terlambat mendapatkan pertolongan medis, sehingga pasien tidak bisa tertolong dan akhirnya meninggal.
Lebih lanjut dikatakan, dalam kurun waktu 4 bulan menjabat selaku Kades, ada dua kali kejadian kritis yang menimpa warganya. Pertama ada salah satu anggota BPD mengalami tensi (Darah Tinggi) dan karena tidak ada pertolongan, karena kondisi Pustu ketika itu tidak memiliki tenaga kesehatan, demi mendapatkan pertolongan medis, warga terpaksa dilarikan ke Letung.
“Petugas medis di desa tidak ada, jadi mau tidak mau pasien terpaksa kami bawa ke Rumah sakit di Letung, karena terlambat mendapatkan pertolongan dari medis, hanya berselang waktu 2 jam, akhirnya pasien meninggal di Rumah Sakit” Tambahnya.
Dulu kata Kades, sempat juga ada petugas yang bolak balik ke Pustu Desa Sunggak, namun petugas yang ada sifatnya hanya sekedar membantu tuk sementara waktu, yang mana tenaga kesehatan tersebut setiap harinya pergi pagi dan pada siang harinya beliau balik lagi ke Letung Kecamatan Jemaja, tidak menetap dan bertempat tinggal di Pustu Desa Sunggak.
“Kemarin sempat ada satu orang, Tapi dianya bolak balik dari Letung ke Sunggak, pagi datang ke Sunggak dan jam 12 siang beliau pulang lagi ke Letung. Yang kita mau bukan yang seperti itu, tapi tenaga kesehatan yang siap menetap di Pustu Desa Sunggak baik siang maupun malam, jadi ketika sewaktu-waktu ada warga yang sakit mendadak tentu ada pertolongan pertama buat warga. Tapi sekarang jika ada yang sakit diwaktu malam, kami minta bantu sama siapa?, ” Tanya Kades Kesal.
Sebelumnya, Kades telah menyampaikan hal ini kepada Kepala Puskesmas Jemaja Barat, namun hingga kini belum juga ada hasil yang di peroleh.
“Kalau melalui surat memang belum ada sih, tapi sebelumnya Saya pada awal Januari 2024 sudah sampaikan hal ini ke pak Kepala Puskesmas (Kapus) Jemaja Barat melalui pea Whatapp, dan pak kapus saat itu meng iyakan dan berkata akan segera menugaskan tenaga medis tuk ditempatkan di pustu Desa Sunggak, namun sampai hari ini belum ada juga hasilnya, ” Pungkasnya.
Kades berharap, semoga secepatnya dinas kesehatan mengambil sikap serta segera menugaskan tenaga kesehatan buat Desa Sunggak, selain itu kades juga berharap tenaga kesehatan yang di tugaskan di Pustu desa Sunggak nantinya tidak hanya bertugas di siang hari, namun diharapkan mereka tetap stembay baik siang maupun malam, mengingat orang yang sakit tidak pernah mengenal waktu Bisa siang bisa juga malam.
Menurut Kades, Perkara kesehatan bukan lah persoalan biasa-biasa saja dan tidak bisa di anggap sepele, sebab masalah kesehatan merupakan persoalan yang sangat penting, karena menyangkut dengan nyawa seseorang.
“Maunya kita ada satu orang Perawat dan satu orang Bidan yang menetap di Pustu yang ada, sebab orang yang sakit tidak mengenal waktu, dengan adanya petugas yang menetap di pustu, jika ada warga yang takit mendadak tentu akan lebih mudah mendapatkan pertolongan medis, ” Pungkas nya. (Red)
806